Solo – Permainan tradisonal dalam event ‘Bakdan ing Balekambang 2014’ banyak dinikmati pengunjung dari luar Kota Solo. Permainan tradisional seperti egrang, dakon ataupun gasing menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung Taman Balekambang, notabene rata-rata merupakan pemudik.
Salah seorang pengunjung, Nur Fiitri (35) bersama anaknya Yuliana (12) tertarik dengan permainan egrang. Pengunjung asal Bekasi, Jawa Barat ini merasa asing dengan permainan tradisional khas Jawa itu. Meski pernah mendengar namanya, namun selama ini tak pernah mencoba memainkannya.
“Asyik, tapi sedikit susah,” ucap Yuliana, Kamis (31/7).
Meski begitu, Yuli (sapaan akrabnya) tak merasa putus asa. Dengan bantuan ibunya, siswi sekolah menengah pertama (SMP) ini akhirnya dapat menguasai permainan tradisional warisan leluhur itu.
Tak hanya Yuli, Lusiana (28) warga Surabaya, Jawa Timur bersama kerabatnya juga tampak asyik memainkan permainan dakon. Keduanya silih-berganti memainkan permainan dengan menggunakan biji-bijian dimasukkan ke dalam lubang-lubang kecil.
“Biasanya mainnya virtual game, tapi ini kan asyik lagipula di suasana alam terbuka,” ujarnya.
Sementara itu, koordinator kegiatan, Muklis Masanto, mengaku kegiatan ‘Bakdan ing Balekambang 2014’ memang sengaja mengusung content kearifan budaya lokal. Selain melestarikan budaya, juga untuk menanamkan ke generasi muda kekayaan bangsa Indonesia sangat beragam. Sehingga, jika generasi muda tak dapat memainkan permainan tradisional itu tentu sangat disayangkan.
“Sejak kali pertama digelar (Bakdan ing Balekambang-red), kami selalu mengusung content budaya lokal supaya warisan budaya adi luhung ini tidak musnah,” pungkasnya.