Boyolali — Pemkab Boyolali melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Agustus ini mulai melakukan droping air bersih ke sejumlah daerah krisis air bersih di Kecamatan Musuk. Setidaknya sudah ratusan tangki berisi air bersih disalurkan ke empat desa.
Kepala Bagian Kesra Setda Boyolali, Dadar Hawananto mengungkapkan, di Kecamatan Musuk pihaknya telah mengedrop air bersih di Desa Sangup sebanyak 44 tangki air, Desa Sumur sebanyak 48 tangki, Desa Ringin Larik sebanyak 40 truk tangki air dan Desa Pusporenggo sebanyak 12 tangki air. Droping air di desa tersebut berdasarkan pengajuan permintaan dari pemerintah desa setempat.
“Kita siap 24 jam untuk melakukan droping selama ada permintaan masuk dari warga,” ungkap Dadar, di ruang kerjanya, Kamis (21/8).
Dijelaskan, dalam melakukan droping air bersih, pihaknya menjalin kerja sama dengan PDAM Boyolali serta pengusaha air bersih pihak swasta. Sementara untuk pengambilan air bersih diambilkan dari sumur-sumur PDAM maupun sumber air yang dekat dengan warga yang meminta bantuan air bersih .
PDAM Boyolali misalnya memiliki sejumlah sumur seperti di Musuk , Tlatar dan wilayah lainnya di Boyolali. selain dengan PDAM dan Pihak Swasta pengedropan air , khususnya di daerah rawan kekeringan di wilayah Boyolali Utara,pihaknya berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Wilayah/ Bakorwil Surakarta dan PMI Cabang Boyolali.
Diperkirakan permintaan air bersih warga akan terus meningkat karena bulan Agustus , September , dan Oktober merupakan puncak musim kemarau sehingga banyak sumber air dan tandon air milik masyarakat di daerah rawan kekeringan menipis bahkan telah habis. Untuk itu pihaknya berharap kepada masyarakat di daerah rawan kekeringan untuk efisien dalam penggunaan air bersih.