Sukoharjo – TNI bakal menerima dana sebesar Rp 95 triliun dari APBN pada 2015 mendatang. Rencananya, dana itu akan digunakan untuk penguatan sumberdaya manusia (SDM) anggota TNI, alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dan pembangunan pangkalan pertahanan.
Panglima TNI Moeldoko meminta anggotanya supaya dalam penggunaan dana disertai bukti administrasi secara lengkap. Pasalnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memberi penilaian positif dengan predikat wajar tanpa pengecualian pada manajemen keuangan TNI.
“Jika dulu kita dapat menggunakan dana APBN tanpa disertai bukti laporan otentik, maka tahun ini dengan jatuhnya predikat positif dari BPK, kita juga harus profesional menjalankan amanat tersebut,” terang panglima TNI di Markas Batalyon Infanteri 413/Bremoro Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo baru-baru ini.
Selain untuk penguatan pertahanan, dana itu juga untuk meningkatkan taraf kesejahteraan prajurit. Mengingat, beban tugas dan tanggung jawab diterima mereka sangat berat dalam mempertahankan keutuhan NKRI.
“Anggaran sempat dikurangi, tetapi saya memohon saat itu karena 2015 kami ingin pertahanan di Indonesia semakin kuat dan lebih sistematis,” ungkap panglima.
Sementara Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Munir, turut serta memberi motivasi terhadap Dansat se-Indonesia waktu itu juga menjelaskan, Batalyon Infanteri 413/Bremoro di Sukoharjo selangkah lagi menjadi batalyon tank tempur. Terlebih, pihaknya telah menyiapkan tank jenis marder buatan Jerman.