Timlo.net—Sekaranglah waktunya untuk menambahkan yogurt yang kaya probiotik ke dalam daftar belanjaan Anda. Produk susu ini bisa membantu meningkatkan efektivitas diet dan mengurangi berat badan. Kesimpulan ini berasal dari sebuah penelitian baru yang diterbitkan di Journal of the American College of Nutrition. “Probiotik adalah bakteri yang bermanfaat yang menolong meningkatkan jumlah bakteri sehat dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat,” kata Rania Batayneh, M.P.H., pengaraang buku The One One One Diet.
“Berbagai penelitian telah menunjukkan bagaimana probiotik membantu menurunkan peradangan kronis, mengembangkan sensititivas insulin baik pada penderita diabetes dan orang sehat dan menurunkan tingkat kortisol, yang adalah kunci penting untuk mengurangi lemak perut,” kata Batayneh.
Untuk penelitian ini, para peneliti meminta 75 peserta yang kelebihan berat badan dan obesitas untuk menjalani kelompok diet delapan minggu: diet yogurt biasa/rendah kalori, diet yogurt probiotik/rendah kalori dan diet probiotik yogurt tidak rendah kalori. Para peserta yang makan yogurt probiotik diminta maka 200 gram (setara dengan satu mangkok) yogurt per hari yang diberi tambahan probiotik Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium, dan Lactobacillus casei.
Di akhir delapan minggu, para peneliti menemukan bahwa grup yang mengkombinasikan yogurt probiotik dan diet rendah kalori mengalami penurunan terbesar dalam body mass index (BMI) dan persentase lemak tubuh mereka. Mereka juga memiliki tingkat leptin yang lebih rendah dalam sistem tubuh mereka. “Leptin adalah hormon kenyang dan saat level hormon ini dalam tubuh kita tidak berkurang, kita bisa merasa kenyang dan tidak makan berlebih,” kata Batayneh. Leptin yang lebih tinggi adalah sebuah penanda umum dari orang yang kelebihan berat badan.
Sekalipun penelitian itu menemukan adalah hubungan dan tidak membuktikkan sebab akibat, ada alasan untuk berpikir bahwa probiotik berpengaruh pada hasil diet, kata Batayneh dilansir oleh Women’s Health. “Mereka yang makan yogurt secara teratur juga menjalani diet rendah kalori,” katanya. “Adalah sebuah hal yang masuk akal untuk menyimpulkan bahwa probiotik bertanggung jawab terhadap hasil diet yang baik,” tambahnya. Sebuah faktor besar adalah probiotik bisa mengurangi peradangan kronis yang secara dekat dihubungkan dengan obesitas, tulis para peneliti. Alasan lain? Yogurt dengan probiotik memiliki protein yang bisa meningkatkan sensitivitas terhadap insulin dan meningkatkan rasa kenyang.