Timlo.net – Cerita maling motor ini ada-ada saja. Ya, ada-ada saja lha wong sembunyi dari kejaran massa kok di rumah Kapolsek. Terang saja, maling itu ketangkap dengan mudah. Kata pepatah Jawa, ulo marani gepuk (ular datang untuk dipukul), kuthuk marani sunduk (ayam datang untuk disate).
Ceritanya, pada Selasa (10/9) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, maling dengan inisial MTW berniat mencuri sepeda motor milik Sahawi, warga Desa Banasare, Kecamatan Rubaru Sumenep, Madura yang mesinnya sedang dipanaskan.
Aksi si maling rupanya dipergoki anak korban. Korban pun langsung berteriak minta tolong. Diduga panik, tersangka terjatuh dan langsung kabur serta meninggalkan sepeda motornya tak jauh dari rumah korban.
Warga mendengar teriakan korban, langsung mengejar tersangka yang lari dan selanjutnya bersembunyi di sebuah rumah. Tak disangka sama si maling, empunya rumah ternyata Kapolsek Ambunten, Iptu Supardi.
Versi warga, tersangka bisa masuk ke rumah polisi dengan cara melompati pagar, kemudian memanjat pohon mangga dan melompat ke atap rumah.
“Kami kaget ketika rumah kami dikepung oleh massa,” kata Supardi dikutip antara. Terang saja Supardi kaget, dia kan polisi, kok orang-orang teriak “maling, maling” di depan rumahnya.
Tanpa pikir panjang, Supardi langsung menelepon ke Polres Sumenep untuk meminta bantuan. Gampang saja dia minta bantuan karena yang ditelepon itu kolega Supardi sehari-hari.
Pimpinan Polres Sumenep yang tiba di rumah Supardi bersama ratusan personel, langsung menangkap tersangka sambil menenangkan massa. Dengan mudah si maling dibekuk, meskipun proses evakuasi butuh waktu lama.
Ya, massa rupanya masih emosi meminta polisi tidak membawa tersangka ke Mapolres Sumenep. Lolos dari kepungan massa, si maling langsung dibawa ke Mapolres Sumenep untuk menjalani pemeriksaan.
Sumber : merdeka.com