Karanganyar – Sejumlah warga Karanganyar tergabung dalam Rumah Aspirasi menggelar aksi demo di pintu masuk Grojogan Sewu, Rabu (15/10). Mereka mendesak pengelola Grojogan Sewu dan perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah melakukan percepatan penyerahan aset Grojogan Sewu dari pemerintah pusat ke pemerintah kabupaten (Pemkab).
Koordinator Rumah Aspirasi, Yeri, mengatakan selama ini Karanganyar hanya mengurusi sampah dan jalan rusak. Padahal, Karanganyar juga membutuhkan tambahan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kami ingin mendukung langkah bupati agar pengelolaan obyek wisata di sini segera diberikan ke Pemkab. Ini untuk mewujudkan rasa keadilan karena rakyat,” ujarnya kepada wartawan, seusai menggelar orasi.
Yeri mengatakan, pihaknya berharap pemerintah pusat segera menindaklanjuti aspirasi warga Karanganyar dan segera melakukan langkah-langkah, sehingga segera terjadi percepatan pengalihan aset.
Yeri menambahkan, pihaknya bakal menunggu satu bulan ke depan. Jika dalam tempo satu bulan ke depan tak ada reaksi dari pemerintah pusat, pihaknya siap menggeruduk kantor Kementerian.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Surakarta BKSDA Jawa Tengah, Johan Setiawan mengakui pembahasan memorandum of understanding (MoU) penyerahan aset Grojogan Sewu dari pemerintah pusat ke Pemkab Karanganyar beberapa bulan kemarin berjalan buntu. Penyebabnya, tak ada titik temu antara keinginan pemerintah pusat dengan Pemkab Karanganyar.