Solo – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama PT Bank Mandiri (Persero) melakukan program co-branding fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dengan ATM bank.
Program ini, menurut Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan dan Perencanaan Strategis KSEI, Alec Syafruddin, merupakan langkah konkret perseroan dalam membangun infrastruktur. Dengan demikian, masyarakat dapat dengan mudah melakukan investasi di pasar modal.
“Melalui mesin ATM, investor dapat melakukan pengecekan investasinya di pasar modal berupa saham, ORI dan lainnya yang disimpan oleh brokernya di KSEI,” kata dia kepada wartawan dalam Media Luncheon di salah satu restoran di kawasan Jl Slamet Riyadi Solo, tengah pekan ini.
Kemudahan memonitor dan memastikan keberadaan aset investasi di pasar modal ini juga diharapkan dapat menjawab keraguan masyarakat berinvestasi.
Adanya keengganan masyarakat berinvestasi di pasar modal lantaran dianggap bukan merupakan hal nyata diharapkan dapat ditepis. Pasalnya, seperti halnya dana di bank atau investasi berupa tanah maupun properti, investasi di pasar modal disimpan di KSEI juga jelas dan nyata keberadaannya.
“Luasnya jaringan ATM bank serta kemudahan penggunaannya diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam upaya meningkatkan jumlah investor di pasar modal,” kata Alec Syafruddin.
Berdasarkan data KSEI per akhir September 2014, jumlah investor login secara nasional hanya sekira 13 persen dari 340 ribu investor. Sementara di Kota Solo sendiri, per 15 Oktober 2014 ada peningkatan sebanyak 165 investor atau meningkat sekira 6,4 persen dibanding akhir Oktober tahun sebelumnya sebanyak 2567 investor.
Di lain pihak, Senior Manager ATM Business Department Bank Mandiri, Yuanita Sitaniapessy, menyatakan pihak bank berkomitmen senantiasa mendukung pasar modal Indonesia. Baik dalam mendukung kebijakan dan program dari regulator maupun kebutuhan pelaku pasar modal.
“Apa yang kami lakukan saat ini dengan meluncurkan co-branding Bank Mandiri dan AKSes KSEI, merupakan wujud nyata Bank Mandiri dalam mendukung perkembangan pasar modal Indonesia,” pungkasnya.