Klaten — Tiga orang marketing Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Bina Usaha Mandiri (BUM) Klaten, Sabtu (8/11) pagi, kembali mendatangi Polres Klaten. Sehari sebelumnya (Jumat (7/11), ketiganya, Leli, Arsan dan Latifah, telah menjalani pemeriksaan usai diamankan jajaran Polsekta Klaten.
“Kemarin siang, Jumat (7/11), kami dibawa anggota Polsekta untuk diserahkan ke Polres Klaten. Kami dicecar berbagai pertanyaan terkait laporan para pedagang Pasar Klaten. Sore harinya, kami dilepaskan kembali, tapi hari ini jam 9 disuruh datang lagi,” ujar salah seorang marketing BMT BUM, Arsan (27), saat ditemui Timlo.net, Sabtu (8/11).
Selain diperiksa, Arsan, warga Buntalan, Klaten Tengah ini juga menyerahkan kunci kantor BMT BUM yang berlokasi di Kampung Tegal Blateran, Kelurahan Kabupaten, Klaten Tengah, kepada pihak kepolisian.
“Kemarin sebelum dilepaskan, kunci kantor yang saya pegang disita polisi. Selain itu, kami bertiga juga diajak menjadi saksi ketika polisi memasang police line di kantor kami,” kata Arsan, di Mapolres Klaten.
Dari pantauan Timlo.net, Sabtu (8/11), kantor BMT BUM yang tak jauh dari kompleks Pasar Induk Kota Klaten terlihat dalam keadaan tergembok dan dipasang garis polisi berwarna kuning. Selain itu juga ada selembar pengumuman bertuliskan: “Bagi pedagang Pasar Klaten yang mempunyai tabungan dan deposito di Bina Usaha Mandiri, harap mengumpulkan fotocopy buku tabungan, deposito, dan KTP. Dikumpulkan di Kantor Lurah Pasar, paling lambat besok tanggal 8 November 2014.”