Solo – Ratusan mahasiswa dari berbagai aliansi mahasiswa di Soloraya kembali turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah tentang kenaikan bahan bakar minyak (BBM), Kamis (20/11) siang. Aksi
tersebut digelar selama beberapa jam di kawasan bundaran Gladak Solo.
Aksi diawali long march dari kawasan Sriwedari. Sambil menuntun sepeda motor mereka sebagai simbol penderitaan rakyat akibat kenaikan harga BBM, mereka mensosialisasikan aksi penolakan tersebut dengan membagikan selebaran kepada para pengguna jalan yang melintas di Jl Slamet Riyadi.
“Kami menganggap bahwa kebijakan ini adalah sesuatu yang janggal di tengah turunnya harga minyak dunia.”ungkap salah satu koordinator dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Suci Nur
Afifah.
Pihaknya mengatakan bahwa aksi ini adalah langkah awal sebagai pernyataan sikap mahasiswa Soloraya tentang kenaikan BBM. Dirinya melihat dengan kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah akan semakin membuat rakyat menderita dan angka kemiskinan akan semakin tinggi.
Dalam tuntutannya mahasiswa meminta pemerintah untuk membatalkan kenaikan harga BBM tersebut dan mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar lagi esok hari.