Wonogiri — Dengan adanya pemetaan aset lahan yang dilakukan PT KAI, warga penyewa lahan di bantaran rel kereta di Wonogiri Kota bakal siap-siap pindah. Hal itu terjadi lantaran lahan itu sewaktu-waktu akan digunakan kembali oleh PT KAI.
Sementara berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Timlo.net di lapangan menyebutkan, lahan milik PT KAI di wilayah Wonogiri meliputi sekitar bantaran rel mulai Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri hingga di sejumlah kelurahan di Kecamatan Wonogiri Kota dan Kecamatan Baturetno.
Hari ini, Kmais (4/12), sejumlah pegawai PT KAI tengah melakukan pengukuran atau pemetaan di lahan-lahan milik mereka, seperti terlihat di sekitar Stasiun Wonogiri. Tak terkecuali sejumlah usaha menjadi sasaran pengukuran.
Sudarno (70) seorang penyewa lahan mengaku didatangi sejumlah pegawai dari PT KAI. Mereka mengukur di lahan yang ia sewa. Sudarno sendiri merupakan pedagang dan sudah sejak 1948 menyewa lahan itu. Dia juga mengklaim rutin membayar uang sewa, namun jumlah nominal ia lupa.
“Tapi saya tidak tahu untuk apa pengukuran itu. Waktu saya tanyakan, katanya pendataan saja,” ucap Sudarno saat ditemui di kediamannya, Kamis (4/12).
Sementara itu warga lain beranggapan dengan adanya pemetaan itu hanya untuk menaikkan tarif sewa saja. Seperti diutarakan Darmi (50), kemungkinan tarif sewa lahan PT KAI yang ia tempati saat ini akan dinaikkan. Pasalnya sejak 2005 silam dia membayar sewa pertahun sebesar Rp 150 ribu kepada pihak KAI,dan hingga kini belum naik.
“Ya misalkan mau dinaikkan uang sewanya kami juga siap kok, soalnya kita juga tidak bisa apa-apa,” katanya.