Solo – 25 taekwondoin junior binaan Pengkot Taekwondo Indonesia (TI) Kota Solo diwajibkan naik tingkat dengan mengikuti beberapa kejuaraan. Pasalnya, Pengkot TI Solo cukup kesulitan mengirimkan atlet-atlet junior ke berbagai kejuaraan daerah ataupun kejurnas.
“Bukannya tidak punya atlet, untuk senior sendiri fokus dengan pekerjaan masing-masing. Sementara yang junior juga butuh jam terbang dan kenaikan tingkat,” ujar Binpres TI Solo, Ali Sollikhin, Kamis (4/12).
Ali menambahkan regenerasi taekwondoin daerah lain berjalan lancar sebab pemerintah setempat berani memberikan jaminan kesejahteraan dan pekerjaan apabila berhasil membawa daerahnya berprestasi. Jawara tingkat Kejurda maupun nasional. Bahkan ada daerah berani memberikan jaminan pegawai negeri sipil (PNS) bagi atlet mampu meraih medali emas ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
Menurutnya, pemaksaan bagi atlet junior untuk bertanding di kelas senior juga tidak baik. Sebab dibutuhkan ekstra mental sebelum bertarung dengan lawan tentunya lebih matang dari segi fisik dan mental. Namun, mayoritas atlet junior masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) terus dimatangkan guna menghadapi Porprov Jateng 2017 mendatang.
“Kami akan berhati-hati memilih atlet karena risikonya sangat tinggi. Jadi paling tidak untuk junior yang benar-benar sudah siap mentalnya yang berani kami turunkan dalam kejuaraan,” tandas Ali Sollikhin.