Karanganyar – Bupati Karanganyar Juliyatmono usai membuka Kemah Kebangsaan di lapangan Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kamis (4/12), mengatakan kegiatan ini sengaja dilaksanakan guna mempererat jalinan komunikasi antarumat beragama. Dalam tiga hari, mereka sengaja dikumpulkan dalam satu tenda guna berdiskusi, bersosialisasi hingga bercengkerama bersama.
Mereka pun akan mendapatkan paparan pencerahan dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, Pangdam IV/Diponegoro, Dirjen Pembangunan Desa Kemendagri hingga Polda Jateng.
“Ketika semuanya menjadi cair, maka ketika terjadi permasalahan akan mudah diselesaikan karena sudah ada jalinan komunikasi sebelumnya. Kemah ini merupakan bentuk konkret visi untuk bersama memajukan Karanganyar dengan peningkatan kualitas keagamaan dan kebudayaan,” ujar Juliyatmono.
Dikatakan Juliyatmono, pembangunan infrastruktur segala bidang tak berarti apa-apa jika kesejahteraan hakiki tidak dapat terwujud dengan baik. Dirinya mengapresiasi para peserta turut berpartisipasi dalam kemah kebangsaan. Dengan demikian, iklim kondusif semakin terbangun, khususnya di wilayah Karanganyar.
“Kesejahteraan hakiki tak hanya lahiriah, namun yang benar-benar dirasakan secara batin pula,” tandasnya.
Dibangunnya kebersamaan melalui saling dialog dapat mempererat persaudaraan dengan cakupan lebih luas, yakni sebangsa dan setanah air. Praktis toleransi umat beragama semakin tinggi.
Seperti diketahui, sebanyak 153 peserta perwakilan dari 17 kecamatan tergabung dalam kemah kebangsaan dihelat di Lapangan Desa Segaragunung, Ngargoyoso, Kamis (4/12). Masing-masing perwakilan dari organisasi maupun umat beragama baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha hingga Khonghucu ikut ambil bagian dalam perkemahan berlangsung selama tiga hari, Kamis hingga Sabtu (4-6/12).