Solo – Manajemen parkir Stasiun Solo Balapan, PT Reska (Restorasi Kereta Api) siap berkompromi dengan perusahaan taksi biasa mangkal di stasiun setempat. Hal itu disebabkan banyaknya tuntutan dari pihak pengemudi taksi merasa keberatan dengan tarif parkir diberlakukan di areal stasiun.
“Kalau tarif parkir progresif ini dirasa memberatkan, perusahaan taksi yang mangkal di Stasiun Balapan bisa menghubungi manajemen cabang kami di Yogyakarta untuk membuat kesepakatan. Nanti sistemnya bisa diatur, apakah menggunakan member atau bagaimana sesuai dengan kesepakatan,” ungkap Humas PT Reska (restorasi kereta api), Suyono Sam.
Namun, pihaknya belum bisa menjawab tuntutan komunitas Penglaju Solo-Jogja juga keberatan dengan tarif progresif diterapkan manajemen parkir. Suyono Sam mengatakan, pemberian keringanan biaya parkir dan member hanya bisa dilakukan untuk instansi dan perusahaan saja.
“Kalau untuk komunitas kami belum bisa mengakomodasi hal tersebut, namun untuk perusahaan dan istansi bisa kami buatkan semacam member. Jadi nanti ketika mangkal di kawasan parkir Stasiun Balapan tidak dikenakan parkir progresif,” tandasanya, Rabu (10/12).
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pengemudi taksi dan pengayuh becak kerap mangkal di Stasiun Balapan mengeluhkan tarif parkir progresif dikenakan kepada mereka. Bahkan, beberapa di antara pengemudi terpaksa menurunkan penumpang di luar stasiun lantaran tak mau dikenakan tarif parkir.