Solo – Usulan pencanangan bulan Sura sebagai bulan budaya di Solo mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan. Dalam bincang budaya bersama
sejumlah seniman dan budayawan Solo, beberapa waktu lalu, anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah, Didiek Hardiana, menyatakan dukungannya dalam
pencanangan tersebut.
Selain pernyataan dukungan, dalam bincang budaya di kawasan Pujosari, Sriwedari tersebut, wakil rakyat dari Fraksi PDIP itu juga menyatakan akan
memperjuangkan agar kesenian tradisional maupun rakyat bisa dihadirkan di ruang loby, baik gedung pemerintah daerah maupun swasta seperti hotel maupun restoran.
“Seperti kantor pemerintah daerah, bandara, hotel, restoran dan ruang publik diinstruksikan ada nuansa tradisional di sana. Lewat kegiatan itu,
ciri masing-masing daerah akan hadir yang secara regional akan menandai bahwa daerah itu bagian dari Jateng,” katanya.
Perjuangan itu, lanjut dia, akan dituangkan dalam peraturan daerah (Perda) soal kebudayaan. Dalam Perda itu antara lain menyebutkan di sejumlah
bangunan, baik milik pemerintah maupun swasta menampilkan kesenian tradisional.
Sementara menanggapi soal Sura Bulan Kebudayaan, Didiek mengaku kegiatan itu akan diusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jateng untuk disebarkan ke
berbagai daerah.
“Paling tidak selama bulan Sura, di setiap daerah muncul identitas budaya dan seni yang digelar. Sehingga pada bulan yang selama justru sepi dari
kegiatan, menjadi momentum untuk menggelar aktivitas budaya,” ujarnya.