Timlo.net – Proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dalam 5 tahun kedepan dinilai terlalu ambisius dan sulit terealisasi. Wakil Ketua Komisi VII DPR, Satya W Yudha mencontohkan, proyek serupa, yakni pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW Fast Track Program (FTP) I dan II gagasan Presiden SBY yang tidak berjalan sesuai target.
“Surprise ketika melihat FTP I dan II tidak jalan, tapi pemerintah masih saja optimistis bisa realisasikan tambahan kapasitas 35.000 MW,” ucap Satya di Gedung DPR, Rabu (21/1).
Satya mengingatkan, tanpa terobosan baru, pemerintah bakal gagal memenuhi tambahan kapasitas listrik sebesar itu. Sementara ancaman krisis listrik sudah nyata di depan mata.
Satya memberi masukan kepada pemerintah agar kembali memasukkan rencana pembangunan pembangkit tenaga nuklir.
“Tanpa lakukan terobosan maka pemerintah tidak bisa penuhi energi jangka panjang,” tegasnya.
Satya menyebut banyak negara tetangga di kawasan Asia Tenggara telah menggunakan PLTN untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus mengalami peningkatan.
“Karena itu jangan sampai kita justru membeli listrik dari negara tetangga yang pembangkitnya justru pakai PLTN,” tutupnya.
[noe]Sumber: merdeka.com