Timlo.net – Aksi kontroversi seorang anggota polisi, Brigadir M memarahi sopir TransJakarta menghebohkan sosial media. Belakangan, identitas pemotor yang masuk jalur Transjakarta akhirnya terkuak.
Dia meminta bantuan Polantas, Brigadir M untuk memberhentikan laju moda transportasi massal itu di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan. Pemotor itu diketahui seorang polisi, yaitu Aipda K.
“Sekitar pukul 15.14 WIB ada seseorang mengendarai motor dan memanggil polisi yang bertugas di pos 62 Flores. Kemudian Aipda K menghampirinya, kemudian orang ini menjelaskan bahwa dirinya akan ditabrak,” kata Kabid Humas Polda Metro Martinus Sitompul di kantornya, Kamis (26/3).
Martinus menambahkan, saat itu juga Tranjakarta tersebut dihentikan dan terjadi percakapan. Brigadir M kemudian mendatangi dan meminta surat-surat sopir Transjakarta.
“Selanjutnya, terjadi keriuhan penumpang hingga akhirnya keluar kata-kata tidak terpuji (Brigadir M) ‘Saya berhak dan silakan keluar’,” katanya.
Kemudian, komandan Brigadir M meminta kepada sopir Transjakarta dan Aipda K saling memaafkan.
“Dia juga mengucapkan permohonan maaf atas perbuatan anggotanya itu,” imbuhnya.
Seperti diketahui, dalam rekaman video yang beredar itu, Aipda K malah ngotot bilang, “Saya ini roda dua, ini (Transjakarta) roda empat,” kata Aipda K.
Spontan ucapan Aipda K langsung membuat penumpang Transjakarta semakin gaduh.
Sebelumnya, di situs berbagi video Youtube beredar rekaman polisi membentak sopir Transjakarta dan penumpang. Video berdurasi 1 menit 34 detik itu membuat masyarakat geram.
Dalam video itu, ditunjukkan seorang polisi lalu lintas malah menyalahkan sopir Transjakarta karena senggolan dengan motor yang melintas busway. Padahal jelas-jelas pemotor dilarang melewati jalur Transjakarta.
Para penumpang di dalam Transjakarta itu pun geram. Mereka meneriaki polisi kalau motor yang salah.
[eko]Sumber: merdeka.com