Boyolali — Hujan deras yang mengguyur kawasan Gunung Merapi-Merbabu membuat jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) longsor, Senin (20/4) sekitar pukul 13.00 WIB. Bahkan, jalur utama tersebut terputus. Akibat kejadian itu, satu orang mengalami luka patah kaki.
”Satu orang mengalami luka patah kaki akibat tertimpa longsor susulan. Yakni Tukimin (45) warga Dukuh Kadipiro, Desa Genteng dan sudah dibawa ke RSU Pandan Arang,” ungkap Kapolsek Cepogo AKP Sunarno.
Menurut dia, korban warga setempat yang juga baru saja ikut membersihkan longsoran tanah dan hendak ke atas. Namun saat melintas, tiba-tiba terjadi longsor susulan. Korban terseret hingga menabrak dan terjepit pagar jalan. Untuk sementara, jalan ditutup.

Kapolsek juga menjelaskan, akibat kejadian itu satu mobil pikap L 300 tertimpa longsoran, empat penumpang selamat. Selain itu, sejumlah penggendara sepeda motor terjatuh karena terpeleset.
Longsor paling parah terjadi di bawah tanjakan Irung Petruk dan mengakibatkan akses jalan tertutup. Longsor sepanjang 10 meter dengan ketinggian tebing 15 meter. Ketebalan longsor mencapai 1,5 meter. Sekitar pukul 15.30 WIB, kembali terjadi longsor persis disamping tebing yang longsor di bawah Irung Petruk.
Warga dibantu petugas dari SAR BPBD, Koramil, Polsek dan Satlantas Boyolali melakukan pembersihan jalan yang tertutup longsoran tebing. Petugas mengalami kesulitan, pasalnya ketebalan longsor mencapai 1,5 meter. Jalur baru bisa dibuka setelah dua jam dilakukan pembersihkan.
“Yang penting kita buka jalan dulu, nanti longsoranya bisa kita bersihkan sedikit demi sedikit,” ungkap Kasat Lantas AKP Demianus di lokasi.
Selain tebing longsor, jembatan di Dusun Candi Pethak, Desa Genting, juga ambrol sepanjang tiga meter selebar dua meter. Sebabnya, tiang penyangga jembatan yang masih dalam perbaikan runtuh sehingga menyebabkan lubang menganga di sebagian sisi ruas jembatan.
”Akibat kerusakan jembatan itu, kami membatasi tonase kendaraan yang lewat. Meski demikian, tak bisa menutup total sebab jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses. Jalan dituutp menggunakan barrier untuk menyeleksi kendaraan yang melintas,” tandas Kasat.