Selasa, Juni 28, 2022
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks

  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
Home Nasional Ekonomi

Dana PSKS Dipotong oleh Pejabat Desa?

by
7 Mei 2015 | 02:33
in Ekonomi, Nasional
Share on FacebookShare on Twitter

Timlo.net —  Program bantuan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menyisakan masalah. Suyamin (50 tahun) salah satu warga Desa Bigaran, Kecamatan Borobudur mengaku menjadi korban pemotongan dana PSKS yang diduga dilakukan oknum Pemerintah Desa setempat.

Dari jumlah bantuan dana yang diberikan selama tiga bulan Rp 600 ribu, dipotong sebesar Rp 150 ribu setiap warga. Padahal, ada sekitar 73 warga Desa Bigaran yang tercatat menerima dana bantuan tersebut.

BacaJuga

BLT Migor Dibagi, Sasaran 54.614 KPM

Ganjar Cek Pembagian BLT Minyak Goreng di Boyolali

Kodim Klaten Salurkan BTPKLWN kepada 7.050 Warga

“Sejak zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saya selalu mendapat bantuan BLT (sekarang menjadi PSKS). Alasannya waktu itu untuk pemerataan,” ujar Suyamin di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (6/5).

Saat pemotongan dana, kata dia, terpaksa memberikan uang itu karena takut. Kalau tidak mau dana bantuan dipotong, maka aparat desa setempat tidak mau bertanggung jawab.

“Saya ditakut-takuti kalau ada apa-apa, katanya tidak mau bertanggung jawab. Aslinya saya terpaksa karena takut. Yang melakukan pemotongan itu aparat desa,” jelasnya.

Dijelaskannya, uang bantuan yang diberikan dari pemerintah sebenarnya tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sebab pria yang bekerja sebagai petani itu mengaku hanya mendapat penghasilan Rp 5 ribu per hari.

“Karena bantuan itu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti membeli beras, lauk pauk, dan lainya. Penghasilan sehari Rp 5 ribu itu kurang tapi saya dan keluarga prihatin,” tuturnya.

Sementara di kesempatan lain, Kades Bigaran, Borobudur Roh Saifudin Zuhri membantah jika pihaknya melakukan pemotongan dana bantuan PSKS. Warga tidak menerima secara utuh bantuan PSKS karena untuk pemeretaan penerima bantuan.

“Sifatnya bukan potongan. Tidak ada pemotongaan dana, tapi itu inisiatif masyarakat. Hal itu karena sering ada kecemburuan sosial dengan warga yang tidak mampu. Lalu disepakati untuk pemerataan,” jelasnya.

Di desanya ada 376 Kepala Keluarga, sementara yang terdaftar menerima PSKS 73 KK. Pemerataan bantuan itu yang mengkoordinir perwakilan warga dari enam dusun yang ada. Selain untuk pemerataan bantuan, uang juga langsung diberikan ke sopir yang mengantar warga. Pemeritah desa sendiri tidak ikut menerima pemerataan.

Uang bantuan pemerataan dibagikan kepada 289 KK. Untuk 6 KK mendapat bantuan Rp 75.500 sementara yang lainya Rp 34.500. Untuk perangkat desa, PNS, dan purnawirawan TNI/Polri tidak mendapatkan uang pemerataan tersebut.

“Dana Rp 150 ribu itu untuk biaya transportasi warga Rp 10 ribu dan uang pemerataan Rp 140 ribu,” katanya.

Lebih jauh, soal permasalahan warga yang tidak mendapat bantuan PSKS karena kebijakan dari pemerintah pusat. Selain itu, undangan pencairan PSKS yang diterima oleh Slamet warga Dusun Dawung telah salah tempat tinggal. Sementara yang berhak menerima bantuan sebenarnya yakni Slamet di Dusun Karangsari.

“Ini dapat dibuktikan dari adanya kartu penerima bantuan,” tandasnya.

[rep]

Sumber : Merdeka.com

Tags: BLTdipotongPSKS

Previous Post

2019, Prabowo Nyapres Lagi

Next Post

WNI Dari Nepal Tiba di Tanah Air

Berita Terkait

BLT Migor Dibagi, Sasaran 54.614 KPM

BLT Migor Dibagi, Sasaran 54.614 KPM

16 April 2022
Ganjar Cek Pembagian BLT Minyak Goreng di Boyolali

Ganjar Cek Pembagian BLT Minyak Goreng di Boyolali

15 April 2022

Kodim Klaten Salurkan BTPKLWN kepada 7.050 Warga

14 April 2022

Penerima BLT Minyak Goreng Harus sudah Divaksin Booster

13 April 2022

Lumayan! 120.137 Keluarga di Klaten Terima BLT Minyak Goreng

13 April 2022

Rohadi Sebut BLT Minyak Goreng Bukan Solusi

12 April 2022
Next Post

WNI Dari Nepal Tiba di Tanah Air

Terkini

Spanduk “Wes Pokoke Awuren” Dibentangkan Suporter, Warnai Catatan Buruk Performa Persis

Spanduk “Wes Pokoke Awuren” Dibentangkan Suporter, Warnai Catatan Buruk Performa Persis

28 Juni 2022
Momen Pasoepati Belakangi Pemain Persis Usai Kalah dari Persita

Momen Pasoepati Belakangi Pemain Persis Usai Kalah dari Persita

28 Juni 2022
Tren Bekerja dari Mana Saja, Ini 6 Kota di Indonesia yang Nyaman untuk WFA

Tren Bekerja dari Mana Saja, Ini 6 Kota di Indonesia yang Nyaman untuk WFA

28 Juni 2022
Simak, Ini Dampak yang Bisa Saja Muncul Akibat Redenominasi Rupiah

Gaji ke-13 ASN Karanganyar Dibayarkan Awal Juli 2022

27 Juni 2022
Baznas Karanganyar Pasang Dana Karanganyar Cerdas Rp3,5 Miliar

Baznas Karanganyar Pasang Dana Karanganyar Cerdas Rp3,5 Miliar

27 Juni 2022
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved