Solo – Pemerintah Kota Solo melakukan pergantian terhadap 11 ribu lampu Penerangan Jalan Umun (PJU) di Solo. Pergantian lampu penerangan itu telah dilirik oleh empat investor dari negeri Gingseng, Korea Selatan.
“Saat ini mereka sudah memberikan sampel produk dan sistem pengaturan cahaya otomatis, serta alat Kwh meter,” ungkap Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Hasta Gunawan, Rabu (3/6).
Hasta menjelaskan, sampel tersebut telah dipasang di beberapa titik di Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Jendral Sudirman. Sampai saat ini pemerintah kota telah menerima sejumlah 40 buah lampu. Penerapan PJU Pintar ini, sangat mendesak untuk dilakukan, lantaran dianggap bisa mengurangi penggunaan energi listrik. Bahkan, beban yang bisa dihemat mencapai angka 70 persen.
Hasta menambahkan, besaran rekening PJU di seleruh penjuru kota yang hingga kini terdata sekitar 17 ribu titik. Rata-rata diperlukan anggaran sekitar Rp 38 Miliar per tahun. Jika biaya tersebut bisa ditekan hingga 70 persen, maka dana itu bisa digunakan untuk mencicil pembayaran pergantian lampu.
“Biaya pergantian lampu, ditanggung oleh investor pemenang lelang, kemudian pemkot akan membayarnya dengan cara mencicil. Jika setiap tahun Pemkot Solo rata-rata menganggarkan rekening PJU sebesar Rp 38 Miliar, kemudian dengan sistem PJU pintar rekening bisa turun menjadi Rp 15 Miliar, misalnya. Berarti tersisa anggaran Rp 23 miliar yang dapat dialaokasikan untuk membayar angsuran kepada investor,” kata Hasta.