Klaten — Bertahun-tahun Pesanggarahan Paku Buwono (PB) X di Dukuh Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, tak terawat. Setelah tiga bulan dipugar, kini salah satu aset Keraton Kasunanan Surakarta di kaki lereng Gunung Merapi ini kembali bergeliat.
“Ada permintaan dari warga sini (Sidorejo) dan para abdi dalem Paguyuban Keraton Surakarta (Pakasa) Klaten, untuk kembali membudayakan pesanggrahan eyang Pakubuwono X. Meski sudah jadi cagar budaya, ternyata pesanggrahan ini tidak dipelihara,” kata Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari, Kamis (4/6).
Setelah dipugar, Putri Sri Susuhunan Pakubuwono XII atau akrab disapa Gusti Moeng ini berharap, pesanggrahan asri yang berada lima kilometer dari puncak Gunung Merapi itu bisa betul dimanfaatkan seperti kehendak PB X. Sehingga, pihaknya juga menambah bangunan baru berupa pendapa seluas 9 X 9 meter di areal kompleks wisata Deles Indah tersebut.
“Ini wujud memayu hanuning bawana. Beliau (PB X) disini biasa bermeditasi, berdoa kepada Allah, dengan keyakinan keraton punya pepunden yang abadi di Merapi, tempat Kanjeng Ratu Sekar Kedaton. Untuk bersama-sama memelihara dan menjaga alam,” harapnya, usai acara Kirab dan Gelar Budaya Wulu Pawetu di pesanggrahan itu.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Pakasa Klaten, KRRA Prabanagoro. Dikatakan, seluruh biaya pemugaran Pesanggrahan PB X berasal dari Keraton Kasunanan Surakarta yang dikerjakan gotong royong oleh warga setempat.
“Seperti pesan keraton, setelah dipugar tempat ini tidak hanya jadi wisata alam tapi juga penunjang spritual. Apalagi, setiap malam Selasa Kliwon, kami sering sarasehan, olah ritual dan batin disini,” ungkapnya.