Solo – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Akhmad Muqowam menghimbau masyarakat agar menolak hari lahir Pancasila jatuh pada 1 Juni 1945. Karena menurutnya Pancasila yang final dan disepakati seluruh bangsa Indonesia adalah Pancasila 18 Agustus 1945.
“Jika ada yang bilang bahwa hari lahir Pancasila adalah 1 Juni 1945 itu salah,” ujarnya dalam acara Sosialiasi 4 Pilar yang digelar oleh GP Ansor, Sabtu (22/8).
Dirinya mengatakan, wacana tentang hari lahir Pancasila 1 Juni yang terjadi saat ini adalah bagian dari salah satu kompetisi komunitas masyarakat. Sehingga jika ini dibiarkan akan berimplikasi kepada pemahaman yang sepihak.
“Pancasila itu kan finalnya tanggal 18 Agustus 1945. Jadi ketika ada yang mendeviasikan hari lahir Pancasila menjadi 1 Juni saya kira perlu disadarkan dan dilawan. Karena disana banyak peristiwa yang terjadi, termasuk pengorbanan umat sehingga tidak sederhana itu dalam menyimpulkanya,” jelas dia.
Lebih lanjut Akhmad juga menyampaikan, bahwa kepentingan dari komunitas masyarakat yang menginginkan hari lahirnya Pancasila diganti menjadi 1 Juni itu adalah hanya karena semata-mata ingin mendekatkannya dengan hari lahirnya Sukarno.