Wonogiri — Turunnya harga elpiji 12 Kilogram sebesar Rp 6.000 per tabung oleh Pertamina, tidak berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat. Bahkan cenderung lesu. Pasalnya, stok elpiji 3 kilogram melimpah seiring penambahan sebesar 4 persen beberapa waktu lalu.
“Penurunan itu tidak mempengaruhi masyarakat Wonogiri, karena penurunannya terlalu kecil,” terang pemilik pangkalan elpiji 12 Kilogram, Mulyadi, Kamis (17/9).
Selama ini pihaknya kesulitan menjual elpiji 12 Kilogram. Saat ini, dirinya mengambil dari Pertamina sebanyak 160 tabung perhari.
“Untuk menghabiskan stok itu, sudah dua minggu ini saya tidak mengambil DO ke Pertamina,” jelasnya.
Dia berharap Pertamina segera membenahi tata niaga elpiji 12 Kilogram sehingga bisa laku di pasaran. Dia mencontohkan, orang kaya semestinya membeli elpiji 3 kilogram dan tak mau beli elpiji 12 kilogram. Selama ini kondisi tersebut tidak ada sanksinya.
“Kesenjangan harganya sangat tinggi. Ditambah lagi, sebulan belakangan ini kuota elpiji 3 kilogram untuk Wonogiri ditambah 4 persen. Sehingga stok sangat melimpah,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Wonogiri, Guruh Santoso melalui Kabid Perdagangan, Wahyu Widayati, ketika dihubungi via telepon menjelaskan selama ini hanya melakukan pengawasan terhadap elpiji yang bersubsidi. Sedangkan yang non subsidi sepenuhnya diserahkan kepada pasar.