Sukoharjo — Hari ini Senin (28/9) siang, terjadi fenomena alam Gerhana Bulan darah (Blood Moon), namun tidak bisa dinikmati dari Indonesia. Pasalnya, posisi bulan berada di belahan bumi yang berada di balik Indonesia.
“Gerhana bulan darah memang tejadi hari ini tadi, namun karena posisinya berada di sebaliknya belahan bumi, kita tidak bisa melihatnya dari Indonesia,” kata Pembina Club Astonomi Santri Assalam (CASA) Pondok Pesantren Assalam, AR Sugeng Riyadi, Senin (28/9).
Kondisi ini berbeda dengan gerhana buan darah pada Bulan April lalu yang dengan sangat jelas bisa dilihat dari Indonesia. Dengan peralatan di Observatorium milik Ponpes, para santri bisa dengan mudah melihat fenomena alam yang cukup langka ini.
Gerhana bulan darah kali ini merupakan yang keempat kalinya dalam satu rangkaian atau biasa disebut Blood Moon Tetrad. Penyebutan Tetrad dikarenakan empat kali gerhana bulan total yang mengakibatkan gelombang merah cahaya matahari masuk ke lapisan atmosfer bumi.
“Gelombang ini mengakibatkan efek warna bulan menjadi merah darah, namun sayang untuk kali ini tidak bisa kita lihat dari Indonesia,” tandasnya.