Solo – Konferensi Kota-kota Kreatif Indonesia (Indonesia Creative Cities Conference) yang berlangsung dua hari di Solo ditutup Sabtu (24/10) petang dengan pembacaan Deklarasi Jejaring Kota/Kabupaten Kreatif Nasional (Indonesia Creative Cities Network/ICCN) dan pembentukan tim formatur dan Ketua sekretariat nasional.
Konferensi yang diselenggarakan tanggal 23-24 Oktober itu serangkaian dengan gelaran ICCN Expo dan Pesta Rakyat “Solo Polah, Rakyat Bungah”, yang berlangsung pada 22 – 25 Oktober 2015 di Benteng Vastenburg dan kompleks kantor Bank Indonesia cabang Surakarta. Rangkaian kegiatan ini didukung oleh Kementerian Koordintor Bidang Perekonomian, Kementerian Pariwisata, Pemerintah Kota Surakarta, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Solo Creative Community Network (SCCN), Bank Indonesia cabang Surakarta, Pemerintah Kota Bandung, British Council, serta dukungan pihak swasta, komunitas dan penggiat dunia kreativitas Indonesia.
Deklarasi ICCN dinyatakan, pembentukan jejaring dimaksudkan untuk membuka ruang kolaborasi di antara kota dan kabupaten di Indonesia, dalam upaya pengembangan serta pemanfaatan potensi kreativitas yang dimiliki setiap daerah. Selain itu, pembentukan jejaring bertujuan untuk berbagi pengalaman dan inspirasi dalam upaya membangun potensi ekonomi kreatif masing-masing kota/ kabupaten, sebagai pondasi bagi tata kelola potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara inklusif dan lestari.
Selain deklarasi terbentuknya ICCN, konferensi dua hari juga memilih tujuh orang anggota formatur, yakni Drs. Wasto SH. MH. (Kota Malang), Dr. Dwinita Larasati, MA (Kota Bandung), Arief ‘Ayip’ Budiman (Kota Denpasar), M. Arief Budiman (Kota Yogyakarta), Jon Hendri (Kota Sawahlunto), Irwan Ade Saputra (Kota Makassar) dan Witontro (Kabupaten Kutai Kartanegara).
Inisiator Solo Creative City Network (SCCN), Paulus Mintarga dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Jejaring Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia, dengan masa bakti kepengurusan 2 (dua) tahun. Seluruh peserta juga menyepakati, Kota Solo dipilih menjadi lokasi kedudukan sekretariat nasional.
“Dengan konferensi, diharapkan bisa mendorong pemanfaatan potensi kreativitas untuk kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi kreatif di level kota dan kabupaten. Sasaran secara nasional adalah terbentuknya organisasi Jejaring Kabupaten/Kota Kreatif, lengkap dengan susunan pengurus dan program kerja; sehingga aktifitas di kota dan kabupaten bisa tumbuh, berkembang dan saling berkolaborasi sebagaimana terjadi pada poros Solo-Bandung di tingkat nasional maupun internasional,” kata penanggung jawab konferensi, Blontank Poer, seperti rilis yang diterima Timlo.Net, Sabtu (24/10).
Konferensi diikuti oleh para pemangku kepentingan, yang terdiri dari perwakilan akademisi, pelaku usaha, komunitas dan pemerintah dari perwakilan 52 kabupaten dan kota se-Indonesia.
Disepakati pula, konferensi kedua akan diselenggarakan di Kota Malang pada April 2016, yang akan melibatkan 3 (tiga) kabupaten/kota se-Malang Raya, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
