Solo — Musik rap dan hip hop bagi Andre Da Big Bang telah mengalir seperti darah di dalam tubuh. Dirinya yang telah berjibaku dalam aliran musik tersebut selama 20 tahun sudah kenyang pengalaman.
Pria yang memiliki nama asli, Andira Sugiarto ini membangun sebuah studio mini yang tidak begitu luas. Meski begitu banyak anak muda Solo, yang mengunjungi studio milik Andre d ikawasan Kampung Bibis Wetan RT 03/ RW 19 Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari Solo.
Pria berusia 38 tahun ini mengatakan, saat ini juga membina sejumlah grup musik rap. Seperti diantaranya Acarapp, Basilamos, Perromuerto, lowboy, DJ ASD, DJ Doi dan sebagainya. Mereka pada umumnya masih sekolah dan kuliah.
Dia mengatakan untuk anak-anak SMP-SMA biasanya mengusung tema keseharian kehidupan mereka seperti Cinta, pergaulan dan sebagainya. Lain jika mereka sudah lebih dewasa, banyak tema sosial, budaya bahkan politik serta sindiran kadang disertakan.
“Kalau anak-anak sudah bagus buat liriknya, tapi kalau mengandung kata-kata yang saru, saya minta ganti dengan kalimat lain,” ujarnya.
Terkait gaya Rapper yang kebanyakan mengenakan topi dan kaos baseball, dia membenarkan. Namun anak muda sekarang lebih banyak berkembang dan nguri-uri budaya dengan pakai batik atau blangkon saat manggung.
“Saat manggung mulai berkembang, ada yang pakai batik dan sebagainya, kalau lirik sekarang juga sudah sangat banyak yang pakai bahasa jawa, Saya sendiri pakai bahasa jawa dan Indonesia, tergantung alirannya” jelas alumni Akademi Teknik Warga (ATW) lulusan tahun 2000 ini.
Musik rap, kata Andre, booming saat dibawakan Iwa-K di Indonesia. Sedangkan lirik menggunakan bahasa jawa diawali oleh kelompok G- Trab asal Jogja di sekitar tahun 1995. Hal tersebut membuat semakin dikenalnya music tersebut dengan lirik bahasa jawa.
Dia mengatakan sebagai salah satu rapper di Solo, dia pernah mendapat job memasarkan suatu produk air minum kemasan. Dia juga menggarap kampanye kreatif dari caleg saat pemilu lalu.
“Ada buat memasarkan produk dan ada yang dari caleg,” ungkapnya.
Terkait album, dia mengatakan lebih banyak di area singgel. Menurutnya lantaran bermain di area musik indi, pemasaran tentunya dengan strategi berbeda.
Dia memang menyukai musik ini. Meski sudah berkeluarga, kegiatannya di musik tersebut tidak mengganggu kebutuhan ekonomi keluarganya.
“Sama seperti orang yang hobi motor, Musik rap sudah saya tekuni ini tidak mengganggu keharmoniasan keluarga,” ujar ayah dari 2 orang anak ini.