Karanganyar — Rumah milik empat keluarga di Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso, terancam longsor menyusul munculnya rekahan tanah selebar 3 cm dan panjang hingga puluhan meter di wilayah tersebut.
“Ada empat rumah, tepatnya di Dusun Potro Jalu, Desa Girimulyo, yang terdapah rekahan tanahnya. Yaitu rumah milik Suradi (62), Suparyo (50), Sutarno (55) dan Slamet (40). Masing-masing keluarga terdiri dari dua hingga enam jiwa,” jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, Selasa (14/12).
Dari pengecekan yang dilakukan personel BPBD di lokasi, rekahan tanah yang muncul bisa menyebabkan longsor sewaktu-waktu. Rekahan itu juga menyebabkan kerusakan pada dinding dan lantai rumah.
Kondisi sama juga ditemukan di Desa Koripan, Kecamatan Matesih. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan pada dinding dan lantai, akibat munculnya rekahan tanah. Bahkan ada rumah yang balok kayu penyangganya sudah lepas dari tembok, akibat terdesak rekahan.
Nugroho mengatakan, untuk mencegah timbulnya korban jiwa, BPBD dan instansi terkait sudah menyosialisasikan pada warga tentang tindakan yang harus dilakukan, jika terjadi longsor.
“Di sekeliling rumah yang terancam dampak longsor, juga dibuat saluran dengan sistem kedap air, serta menanam pohon dan buah yang diperkirakan bisa menahan longsoran,” jelasnya.
BPBD juga memasang alat Early Warning System (EWS) atau alarm pendeteksi jika terjadi longsor, di wilayah rawan. Alat tersebut akan berbunyi, jika terjadi longsor. Sehingga warga bisa mempunyai waktu untuk menyelamatkan diri.
“EWS sudah dipasang di wilayah rawan di empat kecamatan, yakni Matesih, Tawangmangu, Ngargoyoso dan Jenawi,” imbuhnya.