Solo — Pengurus Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Soloraya akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) pada Jumat, 18 Agustus 2015, di The Sunan Hotel Solo.
Musda yang akan dilaksanakan pertama kali ini akan dihadiri oleh perwakilan pengusaha mebel dari Soloraya dan DPD AMKRI berbagai daerah seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Jepara, Semarang, Cirebon, Yogya dan Bali.
Sekretaris DPD AMKRI Soloraya Suwantik mengatakan, “Akan ada beberapa agenda bahasan pada Musda kali ini. Selain pemilihan ketua dan pergantian kepengurusan AMKRI Soloraya, akan dibahas pula peluang pasar dalam negeri melalui pameran Interdex, penyerahan Roadmap yang dibuat oleh AMKRI, serta masalah isu-isu seputar dunia usaha mebel dan kerajinan.”
“Juga yang terpenting adalah penyerahan Roadmap pengembangan industri kerajinan mebel dan rotan yang telah dikeluarkan AMKRI kepada Kepala Daerah se-Soloraya sebagai program nasional kami, yang tentunya harus jadi perhatian pejabat daerah. Kita sebagai pelaku usaha tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa dukungan pemerintah.” kata Suwantik sesuai rilis yang diterima Timlo.Net.
Sementara itu Supriyadi Sunarto Ketua AMKRI Soloraya periode 2012-2015 mengatakan, “Dalam MUSDA yang pertama ini, kami akan melakukan pemilihan ketua dan pengurus baru, tentunya dengan penguatan organisasi, akan memajukan industri mebel dan kerajinan yang masih menjadi andalan Kota Solo dan sekitarnya dalam menghadapi pasar global.”
Abdullah Hadi selaku ketua Steering Committee menyampaikan bahwa AMKRI Soloraya mempunyai magnet cukup kuat. Terbukti dengan adanya 7 orang yang dicalonkan dari anggota dan pengurus lama.
“Tujuh calon itu adalah, Rining Nur Farida, Herdyan Yuliatmoko, Irawan Mintorogo, Abdullah Hadi, Suwantik, Enden Mulyanto dan Supriyadi dari ketua periode lama. Kita akan menjalankan sesuai AD/ ART yang berlaku,” pungkasnya.
“Ini memang Musda AMKRI Soloraya yang pertama, sebelumnya pengurus masih dipilih dan sistem tunjuk langsung. Saya berharap kepengurusan AMKRI Soloraya ini diisi oleh orang-orang yang berwawasan dan bisa mewakili organisasi untuk memajukan industri furniture dan kerajinan,” tutup Supriyadi.
