Solo — Salah satu kota terpadat di Korea Selatan, Seoul, menerapkan aturan pembatasan yang sangat ketat bagi kendaraan pribadi. Jumlah kendaraan pribadi yang ada di kota Seoul hanya 23,5 persen saja. Sedangkan sisanya merupakan kendaraan umum, dengan komposisi subway 37 persen, bus umum 28 persen, taksi 7 persen, dan sisanya adalah kendaraan lainnya seperti sepeda motor dan sepeda angin.
“Pembatasan jumlah kendaraan ini kita mulai sejak tahun 2004. Ini penting untuk dilakukan mengingat pertumbuhan kendaraan mencapai 130,3 persen, sedangkan pertumbuhan jalan hanya 22 persen saja,” ungkap Tim Leader Transportation Policy Division Seoul Metropolitan Government, Seung Ho Jo, beberapa waktu lalu.
Selain itu, Pemerintah Kota Seoul juga mengembangkan feeder sebagai pengumpan bagi kendaraan umum. Alat transportasi yang digunakan adalah sepeda angin. Sepeda ini beberapa disediakan oleh pemerintah untuk bisa digunakan masyarakatnya. Sehingga tidak heran jika hampir di setiap halte bus yang ada di Seoul, memiliki lokasi parkir bagi sepeda.
“Kita menyediakan sepeda bagi masyarakat. Bisa juga masyarakat membawa sepeda sendiri. Kemudian bisa menggunakan transportasi umum sebagai pilihan,” katanya.
Untuk faktor keamanan, parkir sepeda ini diawasi dengan menggunakan Closed Circuit Television (CCTV). CCTV ini dihidupkan dengan menggunakan tenaga listrik yang didapatkan dari tenaga panas matahari yang digunakan sebagai atap halte.
Jika tidak menggunakan sepeda, masyarakat Seoul lebih banyak menggunakan taksi atau berjalan kaki. Berjalan kaki di kota Seoul cukup menyenangkan, lantaran trotoar dibuat cukup lebar, dan tidak ada gangguan dari pedagang kaki lima (PKL).
Di Kota Bengawan, aplikasi serupa telah pula diperkenalkan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Solo. Beberapa waktu lalu Dishubkominfo setempat memasang sejumlah tempat parkir bagi sepeda. Namun, fungsi dari lokasi parkir ini masih kurang maksimal karena sebagian besar masyarakat masih memilih kendaraan pribadi sebagai moda transportasi mereka.