Timlo.net – Salah patung Jenderal Soedirman di Purbalingga roboh, Minggu (3/1) pagi. Patung tersebut dibuat oleh seniman asal Jakarta, Azmir sejak tahun 2004 lalu atau sudah berusia 12 tahun.
Sejumlah spekulasi muncul. Tidak cuma dugaan pelapukan bahan, faktor umur patung mencapai sebelas tahun dan getaran kendaraan melintas di sekitar bundaran monumen itu, diduga turut menjadi penyebab patung itu tumbang.
“Dugaan sementara, ada beberapa faktor. Seperti usia dan getaran-getaran kendaraan yang bisa mengganggu konstruksi patung. Tetapi untuk kejelasannya, masih harus menunggu kajian tim yang dibentuk untuk menyelidiki robohnya patung Jenderal Soedirman di tempat tersebut,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga, Sigit Subroto, Senin (4/1).
Sigit mengemukakan, anggaran pembangunan patung itu mencapai Rp 270 juta. Duit itu diambil dari APBD Purbalingga pada 2004. Menurut dia, pemerintah setempat kini membentuk tim buat mencari tahu penyebab rusaknya patung itu.
“Tadi sudah dirapatkan di kabupaten untuk membentuk tim pengkaji yang akan diketuai oleh Asisten II bagian pembangunan Bupati Purbalingga,” ujar Sigit.
Sigit melanjutkan, nantinya tim itu melibatkan beberapa instansi dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Inspektorat Purbalingga, bagian pembangunan dan unsur lain berdasarkan surat keputusan bupati. Sementara itu, dia menyatakan semua puing-puing sisa patung Jenderal Soedirman yang hancur sudah dikumpulkan.
“Patung Jenderal Soedirman saat ini sudah diamankan di tempat kami. Tidak ada yang tercerai berai, sekarang sudah diamankan dengan baik,” ucap Sigit.
Nantinya, menurut Sigit, material puing-puing itu akan menjadi bahan kajian tim penyelidik.
“Material yang ada di kantor kami, nantinya akan dijadikan sebagai bahan untuk tim pengkaji mempelajari penyebab robohnya patung Jenderal Soedirman di perempatan terminal Purbalingga,” lanjut Sigit.
[ary]Sumber: merdeka.com
