Karanganyar — Sejumlah petani dari Desa Karangrejo, Gempolan, dan Ganten aliran air irigasi ke sawah seluas 60 sampai 70 hektar di Karangrejo dan Gempolan mampet. Mereka menduga hal tersebut merupakan dampak pembangunan waduk Gondang.
“Ini sudah 2-3 minggu, padahal kami sedang melakukan pemupukan,” kata salah satu pengurus Kelompok Tani Mardusi Tani 2, Edy Haryanto saat dihubungi, Selasa (5/1).
Mereka sudah menempuh mediasi dengan kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan Waduk Gondang pekan lalu. Namun, belum ada titik temu.
“Kami ketemu kontraktor, subkontraktor, perangkat desa, dan lain-lain. Kontraktor mengakui ada tanah menguruk aliran air irigasi. Mereka minta waktu 10-15 hari untuk memperbaiki,” kata Edy Haryanto.
Menurut Edy, petani menolak tenggat waktu yang diusulkan kontraktor dan subkontraktor. Petani meminta persoalan diselesaikan selama lima hari.
“Kami butuh air. Nah, ini kami datang lagi ke desa minta difasilitasi. Dulu janjinya proyek itu enggak akan mengganggu pertanian,” tutur lelaki yang memiliki sawah seluas 8.000 meter persegi.