Solo — Kalangan legislatif tidak sepakat dengan rencana pembangunan gedung parkir di kawasan Pasar Gede oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo. Dikhawatirkan, pembangunan tersebut akan merusak kawasan Pasar Gede yang merupakan bangunan cagar budaya.
“Kami kurang sepakat dengan rencana pembangunan gedung parkir di kawasan cagar budaya (Pasar Gede-red),” terang anggota komisi III, Suharsono kepada wartawan, Selasa (19/1).
Kawasan cagar budaya, kata Suharsono, hendaknya tidak dirubah secara instan. Mengingat, nilai budaya yang terkandung di kawasan Pasar Gede merupakan rekam jejak perjalanan Kota Solo dari waktu ke waktu. Disamping itu, dengan tetap mempertahankan bentuk cagar budaya di kawasan Pasar Gede maka kearifan lokal di Kota Solo akan tetap terjaga, dan menjadi sebuah kota yang sarat akan nilai budaya tinggi.
“Tidak bisa tiba-tiba didirikan gedung parkir seperti itu, kami tidak sepakat,” katanya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo merencanakan membangun gedung parkir di kawasan Pasar Gede. Gedung parkir dua lantai itu dirancang menampung 900 sepeda motor dan 150 kendaraan roda empat.
“Tiga bulan ini kami coba siapkan DED (Detail Enginering Design)-nya dulu. Kalau DED-nya selesai, anggarannya bisa diajukan di APBD Perubahan 2016,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dishubkominfo Solo, M Usman.
Untuk diketahui, rencana pembangunan gedung parkir ini merupakan rencana kedua. Sebelumnya, Pemkot juga merencanakan membuat gedung parkir di Lapangan Kota Barat dan Sriwedari.