Boyolali — Lahan kritis di Kabupaten Boyolali saat ini masih tersisa 6.500 hektar dari total 17.000 hektar di tahun 2010. Lahan ini mayoritas berada di Lereng Gunung Merapi Merbabu. Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Boyolali secara bertahap akan melakukan penghijauan di lahan kritis tersebut.
“Bertahap nanti kita lakukan penghijauan,tapi memang secara geografis, lokasinya berada di titik yang sulit dijangkau dan jauh dari pemukiman penduduk,” kata Kabid Kehutanan Distanbunhut, Sugiyarto, Selasa (19/1).
Dijelaskan, kondisi lahan kritis ini berdasarkan sumber data dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Bengawan Solo dan Jratunseluna. Ditahun 2016 ini, akan ada penambahan program penghijauan, diantaranya dengan menambah jumlah pohon yang akan ditanam di lahan kritis.
“Kalau dulu misalnya hanya 1.000 pohon, nantinya akan kita tambah jumlahnya,” imbuhnya.
Lahan kritis di Boyolali sendiri meliputi wilayah Kecamatan Selo, Musuk dan Cepogo. Ditahun 2016 ini, diharapkan lahan kritis di lereng Merapi Merbabu bisa berkurang. Selain sebagai konservasi dan pelestarian lingkungan, pelestari iklim, pelestari sumber air serta udara segar, penghijauan juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
“Masyarakat akan sangat diuntungkan karena bisa mengambil kayu atau hasil tanaman,” tandasnya.