Boyolali — Kalangan petani bawang merah di Dusun Jayan, Desa Gedangan, Cepogo, mulai melakukan panen perdana bawang jenis baru yaitu Batu Ijo. Varietas baru ini merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Jawa Tengah, sebagai upaya untuk mewujudkan sentra bawang merah di wilayah Lereng Merapi.
“Bawang merah jenis Batu Ijo ini ditanam dengan sistim organik, ini merupakan percontohan di Jawa Tengah,” kata Kasi Sayuran dan Geofarmaka Dinas Pertanian Provinsi Jateng, Hesti Utami, Selasa (19/1).
Selain Kabupaten Boyolali, percontohan tanam bawang merah organik juga dilakukan di Temanggung. Untuk wilayah Boyolali, bantuan bibit diberikan untuk lahan seluas empat hektar. Uji coba ini sebagai upaya untuk mencegah impor bawang merah, meski saat ini untuk wilayah Jawa Tengah produksi bawang merah surplus.
“Melihat bagusnya hasil panen di Boyolali, nanti kita akan ujicobakan juga diwilayah Kendal dan Magelang,” tambahnya.
Disisi lain, Sekretaris Kelompok Tani Utomo, Rusdiyanto, mengakui hasil panen bawang merah Batu Ijo, lebih menguntungkan dibanding varietas lain yang selama ini ditanam petani. Selain itu, waktu panen lebih cepat yaitu hanya 60 hari, sedangkan varietas sebelumnya mencapai 70 hari. Untuk pupuk juga lebih hemat karena menggunakan pupuk organik dan lebih tahan hama.
“Kalau dulu menghasilkan 2,5 kuintal per 500 meter persegi. Sedang untuk varietas batu ijo minimal 3 kuintal,” tambahnya.
Sedangkan untuk pemasaran, pihaknya saat ini sedang menjajaki pemasaran di sejumlah hotel di Solo.