Solo – Peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) secara nasional mulai merembet ke Solo. Hingga pekan ke-4 bulan Januari, satu orang di Solo diketahui meninggal lantaran terserang DBD.
“Sampai minggu ke-4 ini jumlah kasus DBD sebanyak 22 kasus dengan kematian satu orang,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Efi S Pertiwi kepada wartawan, Sabtu (6/2).
Diterangkannya, satu kasus kematian karena DBD itu terjadi di RW IX Mojosongo. Selama ini, kasus DBD memang sering terjadi di wilayah Mojosongo hingga sekarang. Selain wilayahnya luas, house index jentik nyamuk di Mojosongo juga relatif tinggi.
Efi melanjutkan, lonjakan kasus DBD meningkat tajam di pekan ke-4. Di pekan ke-3, jumlah kasus DBD baru mencapai 8 kasus.
Kejadian kematian satu penderita DBD juga terjadi di pekan ke-4. Efi memperkirakan kasus DBD akan terus meningkat dalam beberapa bulan kedepan.
“Tren tahunannya memang begitu. Januari mulai naik hingga puncaknya April,” ungkap dia.
Untuk menekan kasus DBD meningkat, Pemerintah Kota (Pemkot) bakal segera menerbitkan Surat Edaran (SE) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Hal ini lantaran PSN merupakan satu-satunya upaya efektif untuk memberantas nyamuk berikut jentik-jentiknya.
Efi melanjutkan, pihaknya berharap kasus DBD tahun ini bisa lebih kecil dibanding tahun lalu. Tahun lalu, jumlah kasus DBD sebanyak 471 kasus dengan kematian 9 orang.