Solo – Kalangan DPRD menilai penanganan bencana banjir oleh Pemerintah Kota Solo (Pemkot) Solo kurang komprehensif. Mereka mendesak supaya Pemkot menambah peralataan penanggulangan bencana banjir supaya masyarakat yang terdampak dapat dengan cepat ditangani.
“Pemkot dapat menambah peralatan rescue guna menangani masalah banjir,” kata Anggota Komisi IV DPRD Solo Reny Widyawati, Jumat (12/2).
Politisi Partai Demokrat ini mengaku, bencana banjir tahun lalu yang mengepung kawasan Kelurahan Banyuanyar menjadi pelajaran sangat penting. Waktu itu, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo kewalahan saat menembus derasnya air sungai yang meluap. Dari pengalaman tersebut, jika tidak dibekali dengan peralatan yang cukup, maka proses penanganan korban bencana banjir tidak segera dengan cepat tertangani.
“Apalagi, intensitas hujan kali ini lebih sering. Dan di beberapa daerah, kiriman air yang masuk ke Solo juga sangat deras,” terang Reny.
Disinggung anggaran yang disiapkan, Renny mengaku tahun ini BPBD diberi alokasi untuk pembelian alat dan personel sebesar Rp 3,5 miliar. Dengan anggaran tersebut, Reny menganggap masih belum sebanding dengan biaya recovery saat banjir menerjang. Ia pun meminta Pemkot untuk mengalokasikan anggaran tambahan agar peralatan penanggulangan bencana dapat bertambah.
“Kita masih ada sisa anggaran tak terduga Rp 2 miliar sisa Pasar Klewer, itu bisa diusahakan untuk pengadaan peralatan bencana,” katanya.
Rencananya, dalam waktu dekat ini Komisi IV akan melakukan pemantauan peralatan yang dimiliki BPBD Solo. Upaya ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan peralatan dalam mengantisipasi bencana banjir.