Klaten — Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Klaten Widya Sutrisna angkat bicara terkait keluhan dua penyandang disabilitas yang mencari KTP elektronik (e-KTP). Ia mengaku, bangunan kantor Disdukcapil Klaten memang tidak ramah difabel.
“Terkait dengan itu, ya kami meminta maaf kepada warga. Meski tadi saya berinisiatif ikut mengantarnya sampai ke motor (kendaraan roda tiga),” ujar Widya, Jumat (19/2).
Menurut dia, kondisi kantor yang terletak berdekatan dengan gerbang pintu keluar kompleks Pemkab Klaten tersebut memang tidak ramah difabel. Bahkan tidak memiliki ruang laktasi atau menyusui. Sehingga dia memahami kemarahan masyarakat penyandang disabilitas Klaten yang datang ke kantornya.
“Karena kantornya memang sempit, dan lihat saja tumpukan arsip saja sudah menumpuk (dekat toilet). Nanti kita koordinasikan dengan Bagian Umum, sebagai pemilik gedung, tentang kondisi ini (tidak ramah difabel). Jika diperbolehkan, kami siap membangun lantai tanjakan/turunan untuk bisa dilintasi kursi roda,” bebernya.
Namun demikian, selama ini Disdukcapil sudah memiliki program jemput bola ke rumah warga disabilitas. Hal itu dapat terlaksana jika ada permintaan dari pemerintah desa (Pemdes).
“Kita mobile menggunakan bus keliling setiap hari Selasa dan Kamis. Kami siap mendatangi ke rumah, tapi ya itu tadi, sesuai permintaan (Pemdes). Bahkan kemarin di Desa Kemudo, Prambanan ada satu orang, ya juga kita layani,” tutur Widya.
