Solo — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Solo mulai aktif memonitor cabang-cabang olahraga (cabor) untuk persiapan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV/2018 Jateng di Kota Tegal. Monitoring cabor dilakukan lebih cepat yakni, tiap tiga bulan agar program persiapan benar-benar latihan. Selama penyelengaraan Porprov sebelumnya, empat cabang tanpa medali yakni sepak bola (termasuk futsal), sepak takraw, catur dan bulu tangkis yang gagal.
“Proses promosi-degradasi harus diperketat. Apalagi agenda Porprov mundur setahun dari 2017 ke 2018, jadi wajib dimaksimalkan,” beber Ketua KONI Kota Solo, Gatot Sugihartono, Selasa (8/3).
Hasil keikutsertaan beberapa cabor tahun 2015 dirasa cukup membanggakan, meski perlu ditingkatkan. Gatot berharap seluruh cabor bisa terjun di berbagai kejuaraan.
“Peningkatan prestasinya sangat baik dibanding kota-kota lainnya. Paling menonjol adalah tim wushu, yang mulai mendapat nama di kejuaraan tingkat provinsi maupun nasional,” imbuh Gatot.
Untuk memotivasi perkembangan atlet, pihaknya juga menaikkan dana insentif atlet. Durasi pengiriman ke tangan atlet tetap tak berubah, yakni tiga bulan sekali. Jika tahun lalu per atlet diberikan Rp 100 ribu tiap bulan, tahun ini naik menjadi Rp 150 ribu.