Boyolali — Boyolali bagian utara ternyata juga marak dengan aktivitas penambangan galian C ilegal. Di Kecamatan Klego, tepatnya di Desa Sendangrejo terdapat dua lokasi penambangan ilegal. Juga terdapat Desa Batangan, Kecamatan Simo.
“Ini jelas penambangan ilegal, tidak berijin, kalau dibiarkan akan merusak lingkungan,” kata Ketua Komisi III DPRD Boyolali, Lambang Saroso, saat sidak di lokasi, Selasa (8/3).
Sayangnya, saat Komisi III, Satpol PP dan DPU ESDM, menuju ke lokasi, tidak menemukan aktivitas penambangan. Namun ada dua alat berat di lokasi. Ketika hal ini ditanyakan ke warga, mereka mengaku tidak mengetahui aktivitas penambangan tersebut. Padahal, lokasi penambangan dengan rumah penduduk hanya berjarak 10 meter.
Diungkapkan penambangan ilegal tersebut sudah masuk dalam ranah pidana karena banyak pihak yang dirugikan. Rencananya, Senin (14/3) depan, DPRD Boyolali akan melakukan koordinasi dengan Musyawarah Pimpinan daerah (Muspida), Dinas terkait dan Balai Energi Sumberdaya mineral (BESDM) Provinsi Jateng.
“Klaten dan Sragen saja bisa dihentikan, masak Boyolali tidak bisa,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Energi Sumberdaya Mineral, DPU ESDM Boyolali, M Mustajab mengaku prihatin dengan kondisi alam di Boyolali banyak yang rusak akibat penambangan ilegal. Selain mengeruk keuntungn banyak, biasanya selesai menambang, lokasi akan ditinggalkan begitu saja tanpa dilakukan reklamasi.
“Tambang ilegal seperti itu, habis nambang langsung pergi begitu saja,” tegasnya.
