Solo — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya peningkatan daya saing untuk memenangi persaingan dalam era perdagangan bebas. Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan kuliah umum dalam Lustrum VIII Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (11/3).
“Dari detik ke detik, menit ke menit, kita dihadapkan pada kompetisi persaingan negara dengan negara,” kata Presiden.
Menurut Presiden, saat ini Indonesia dihadapkan pada era persaingan antara negara. Pola persaingan itu sudah terbagi pada beberapa blok seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Trans- Pasific Partnership (TPP) yang digalang oleh negara-negara Amerika dan Pasifik.
Adapula blok Pasifik Regional Comprehensive Economic Partnership (RECP) yang digalang oleh Cina serta integrasi ekonomi Negara-negara Eropa.
“Kalau kita tidak menyiapkan SDM, kita akan tertinggal,” ujar dia.
Presiden melanjutkan, pada 2043 nanti, jumlah penduduk dunia diprediksi mencapai 12,3 miliar. Saat itu ada dua hal penting yang bakal diperebutkan yakni energi dan pangan. Dua hal itu dimiliki Indonesia namun saat ini belum dikelola dengan baik.
“Karena itu, penting bagi Indonesia untuk menyiapkan strategi global jangka panjang dari sekarang,” ungkap dia.
Presiden berharap perguruan tinggi, termasuk UNS, berkontribusi mengembangkan riset yang menjawab kebutuhan masyarakat dan pasar. “Saya minta riset-riset yang memperkuat inovasi dan daya saing bangsa terus dilakukan,” pesannya.