Timlo.net – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, membeberkan tips sukses dalam industri kreatif dalam event Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2016 di Malang, Jawa timur. Dalam presentasinya, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil menyebut kota kreatif adalah tempat pertemuan dari 3T. Yakni talenta, teknologi, dan toleransi.
”Kita Harus bisa menyatukan tiga hal tersebut,” ujar Ridwan Kamil, seperti rilis yang diterima Timlo.net, Selasa (5/4).
Upaya mewujudkan 3T bisa dilakukan dengan memperbanyak ruang interaksi sosial. Baik itu berupa tempat nongkrong maupun taman. Biasanya, di tempat-tempat seperti ini muncul ide-ide baru.
”Anak muda itu harus dibuat sibuk. Agar tidak terjerumus ke hal negatif,” papar Kang Emil.
Kang Emil berpesan agar Kota Malang memilih salah satu produk kreatif unggulannya.
”Jadilah ‘dokter spesialis’. Jangan jadi ‘dokter umum’,” pesan Kang Emil.
Menurutnya, tidak ada satu pun kota di dunia yang sukses dengan konsep 16 sentra kreatif, tidak fokus. Dia menyebut, ekonomi kreatif punya dampak yang besar. Ambil contoh apa yang terjadi pada Facebook.
”Facebook itu kalau sekarang dijual, harganya Rp 4 ribu triliun,” paparnya.
Padahal, semula dikonsep dengan model yang simple, hanya beberapa gelintir manusia saja. Kini sudah menjadi perusahaan raksasa dunia, dan mendunia.
Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf mengatakan, industri kreatif berkontribusi 6,1 persen terhadap perekonomian dunia.
”Tidak seperti sumur-sumur minyak. Sumur-sumur kreativitas tak pernah kering,” ujarnya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam berbagai kesempatan mengharapkan ICCC Malang ini melahirkan wadah bagi anak-anak muda berkreasi. Semacam tempat untuk membesarkan start up company, agar mereka terus berkarya, sebelum terjun di level professional dan bersaing global.
“Wadah itulah yang akan menjadi induk untuk menelorkan kreator-kreator muda dalam menjemput sukses di creative industry,” jelasnya.