Solo – Ada yang unik di Solo Indonesia Culinary Festival (SICF) 2016. Selain disuguhi berbagai masakan asli Solo dan Nusantara, pengunjung juga bisa menyaksikan berbagai peralatan masak tradisional di pergelaran tahunan yang diselenggarakan keempat kalinya itu.
“Bagaimana pun juga itu adalah sejarah. Dan sejarah merupakan bagian yang membentuk budaya. Jadi harus kita lestarikan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Eny Tyasni Suzana, Sabtu (9/4).
Tak hanya memajang berbagai peralatan tradisional, tenda itu juga dilengkapi tungku dari batu bata dan tanah liat. Konsumsi panitia pun dimasak dengan tungku dan peralatan tradisional tersebut.
“Jadi pengunjung tidak hanya bisa melihat alatnya. Mereka juga bisa tahu bagaimana cara menggunakannya,” kata dia.
Sebuah tenda khusus didirikan di sisi timur venue. Berbagai macam peralatan masak besar dan kecil dipajang di sana, lengkap dengan penjelasannya. Di antara peralatan yang ditampilkan ada kendil, kukusan, dandang dan lain sebagainya.
Tak sedikit pengunjung yang merasa asing dengan alat-alat masak itu terutama dari kalangan remaja.
Salah satu pengunjung asal Wonogiri, Supriyadi (40) mengaku senang dengan adanya stan alat masak tradisional itu. Pria yang datang dengan keluarganya itu merasa generasi muda perlu dikenalkan dengan tradisi kuliner bangsa sebelum peralatan masak tersebut punah.
“Paling tidak anak saya bisa kenal alat-alat ini. Di Wonogiri pun sudah jarang sekali yang memakai peralatan seperti ini,” kata dia.