Solo — Ratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) berunjuk rasa di halaman Rektorat UNS, Kampus Kentingan, Jebres, Solo, Senin (2/5). Unjukrasa yang dikoordinatori M Sidiq, mahasiswa FISIP, diikuti mahasiswa berbagai fakultas di lingkungan UNS.
“Jika Kemenristekdikti tidak mampu menyelesaikan segala permasalahan di pendidikan tinggi, maka kami menuntut Menristekdikti M Natsir untuk mundur dari jabatannya saat ini,” tandas Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian UNS, Wildan Wahyu Nugroho saat berorasi.
Wildan mengatakan, mahasiswa meminta pemerintah agar uang kuliah tidak naik dan menjamin pendidikan seluruh rakyatnya, dan tidak satupun yang tidak bisa kuliah. “Karena hal itu adalah tugas wajib pemerintah,” jelasnya.
Menurutnya, pendidikan telah diamanatkan dengan jelas di Pembukaan UUD 1945 dan pasal 31 UUD 1945 beserta perundang-undangan lainnya yang merupakan turunan dari UUD 1945. Namun pada prakteknya berbagai macam perundang-undangan dan kebijakan dibuat tidak sebagaimana mestinya, salah satu yang masih hangat adalah dihapuskannya UU No 9 tahun 2008 mengenai BHP oleh Mahkamah Konstitusi melalui Judicial Review.
Selanjutnya, kata Wildan, Anggaran Pendidikan Tinggi di Indonesia untuk pertama kalinya sejak lima tahun terakhir mengalami penurunan pada tahun 2016. Penurunan kurang lebih sebesar 3 triliun akibat dampak pengalihan focus pemerintah ke sector pembangunan infrastruktur membuat beragam dampak dan masalah baru di dunia pendidikan tinggi, seperti tetapnya anggaran BOPTN, dihilangkannya beberapa beasiswa bagi mahasiswa dan dosen serta rencana naiknya UKT (Uang Kuliah Tunggal) sebagai kompensasi atas kurangnya anggaran pendidikan tinggi di dalam APBN tahun 2016.
Berdasarkan sejumlah isu tersebut, kata Wildan, BEM UNS menyampaikan 10 tuntutan. Selain Menristekdikti Natsir mundur, juga menolak segala bentuk usaha komersialisasi dan liberalisasi pendidikan tinggi dalam bentuk Perguruan Tinggi Berbadan Hukum dengan dalih World Class University, menolak kenaikan UKT dengan mempertimbangkan perekonomian di dalam negeri yang tengah lesu.
Sebelum unjuk rasa berakhir, sejumlah Presiden BEM dari berapa fakultas diterima oleh Wakil Rektor III UNS Prof Dr Darsono. Bahkan Darsono.