Boyolali — Masyarakat Boyolali mengeluhkan kesemrawutan arus lalu lintas di Kawasan Simpang Lima. Kesemrawutan arus terlihat saat pagi dan sore hari. Salah satu penyebabnya, kurangnya rambu di jalur tersebut.
“Banyak yang potong jalan seenaknya,mau belok saja kadang sulit sekali,” ujar Retnosari, warga Pulisen, Boyolali Kota, Jumat (13/5).
Seperti contoh, pengguna jalan dari arah Jalan Merbabu yang akan menuju Pasar Kota Boyolali sering kebingungan saat mau berbelok ke selatan menyusuri simpang lima. Pasalnya, mereka harus menunggu kendaraan yang menyusuri simpang lima dari arah selatan.
“Ya sering lihat terjadi kecelakaan kecil, karena gugup mau membelok,” tambahnya.
Pihaknya berharap instansi terkait memasang rambu-rambu untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan. Apalagi jalur Kawasan Simpang Lima semakin hari semakin ramai.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Boyolali, Bony Facio Bandung mengungkapkan, penetapan jalur di kawasan simpang lima selama ini sudah melalui kajian. Namun pihaknya terbuka bila ada masukan dari masyarakat.
“Silakan saja, usulan tertulis yang masuk akan kami tindak lanjuti,” imbuhnya.
Sementara terkait dengan keruwetan arus lalu lintas, pihaknya bakal menambah rambu-rambu lalu lintas. Salah satunya dengan memasang rambu pemecah arus sehingga pengguna jalan bisa melaju dengan nyaman sesuai jalurnya.
“Tapi kita tetap himbau masyarakat agar tetap tertib,” tandasnya.