Solo – Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk dapat melakukan moratorium investasi hotel. Pasalnya jika dibiarkan akan merugikan industri hotel yang sudah ada saat ini.
“Karena hotel di Solo ini sudah terlalu banyak, bahkan ditahun ini sudah ada tujuh ribu kamar. Sehingga jika terus dibiarkan akan merugikan industri yang sudah investasi sebelumnya,” ujar President Asita, Asnawi Bahar kepada wartawan, kemarin.
Dikatakan dia, upaya pembatasan melalui kebijakan moratorium sudah banyak dilakukan di kota-kota lainnya, salah satunya di Yogjakarta. Oleh karena itu, pemkot Solo mestinya bisa melakukan hal yang sama. Dan fokus melakukan branding serta promosi, agar potensi yang sudah ada bisa dimaksimalkan.
“Saya yakin jika Pemkot Solo bisa melanjutkan sentuhan promosi seperti yang dilakukan Jokowi dulu, pasti hasilnya akan lebih baik,” jelasnya.
Asnawi juga menyampaikan, untuk dapat memaksimalkan kunjungan wisatawan. Pemkot Solo diminta untuk lebih mensinergikan dengan pelaku industri pariwisata. Termasuk memperbanyak rute penerbangan Internasional.
“Pasar itu bisa dibentuk jika semua infrastruktur dan promosinya memadai. Kalau berfikir kita masih menggunakan cara lama atau melihat pasar dulu baru membangun infrastruktur, tentu akan tertinggal dengan negara lainnya,” tandas dia.
