Karanganyar — Agenda Festival Anggaran Kabupaten Karanganyar 2016 menuai sejumlah kritikan dari wakil rakyat. Mereka menilai festival anggaran itu tidak efektif dan justru memboroskan anggaran.
“Acara itu sebenarnya gebrakan yang positif. Hanya saja, transparansi anggaran yang akan ditampilkan dalam acara tersebut hanya sebatas perencanaan belanja anggaran,” kata Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto, Rabu (18/5).
Seharusnya, lanjut Sumanto, pemerintah juga memaparkan hasil pekerjaan dari anggaran yang ditampilkan. Akan lebih bagus lagi kalau hasil pekerjaan setiap SKPD ikut dipaparkan. Baik output belanja anggaran, penyerapan anggaran seharusnya juga dipaparkan.
“Sehingga masyarakat tahu anggaran itu benar-benar digunakan untuk pembangunan. Jadi tidak hanya festival anggaran, tapi festival kegiatan anggaran,” kata Sumanto.
Sementara itu Ketua Komisi A Bagus Selo memberikan kritik lebih pedas. Menurutnya keterbukaan anggaran, cukup dilakukan di setiap SKPD dengan menampilkan seluruh anggaran di papan pengumuman atau dengan menggunakan multi media. Tidak harus dipusatkan di satu tempat.
“Saya menilai kegiatan ini hanya seremonial dan cari sensasi,” tegas Bagus.
Dia menilai kegiatan itu hanya akan dihadiri masyarakat kalangan tertentu. Sementara masyarakat di lingkup desa belum tentu hadir di acara tersebut. Masyarakat akan lebih senang jika usulan yang disampaikan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) baik di desa, kecamatan hingga kabupaten tertampung.
”Salah satu contoh, proses usulan anggaran di musrenbang sudah ada data akurat dan diwakili tokoh masyarakat. Namun masyarakat tidak tahu usulan itu diterima atau tidak,” katanya.
