Solo — Pembangunan Pasar Rejosari kian mendekati realisasi. Tahap penyusunan Detailed Engineering Design (DED) sudah dilalui beberapa waktu lalu. Kini, Dinas Pengelola Pasar (DPP) tengah menyiapkan lelang proyek pembangunan pasar yang sudah uzur itu.
“Minggu ini sudah masuk tahap lelang,” kata Kepala DPP, Subagyo, Senin (23/5).
Pembangunan pasar tersebut diperkirakan menelan dana total Rp 19 Miliar. Pemkot berencana mengerjakannya secara bertahap lantaran keterbatasan dana. Tahap awal akan fokus pada pembangunan struktur dasar bangunan senilai Rp 5,5 Miliar dari APBD Solo tahun 2016. Sedangkan biaya pembangunan tahap dua rencananya akan diambilkan dari APBD 2017.
“Kita juga akan minta bantuan anggaran kepada provinsi. Bangunannya sudah tua sekali, jadi harus segera diremajakan,” kata dia.
Rencananya, Pasar Rejosari akan dibangun dua lantai untuk menampung sekitar 400 pedagang. Namun pasar tersebut tidak akan dilengkapi travelator sebagaimana didapati di Pasar Tanggul.
“Karena lahannya sempit jadi tidak memungkinkan,” terangnya.
Selama proses pembangunan, para pedagang akan ditempatkan di lahan bekas pemakaman di sebelah Timur bangunan pasar. Menurut Subagyo, lahan tersebut akan cukup menampung seluruh pedagang.
“Kita juga sudah bicarakan dengan mereka (pedagang), semua setuju memakai lahan itu,” kata dia.
Pasar Rejosari adalah satu dari tiga pasar yang akan dibangun oleh Pemkot Solo tahun 2016 ini. Dua pasar lainnya adalah Pasar Ayam Semanggi dan Pasar Mebel Nusukan. Untuk pembangunan tiga pasar tersebut, Pemkot mengalokasikan Rp 50 Miliar dari APBD 2016.