Solo — Dua asosiasi pengusaha yang bergerak di bidang mebel dan kerajinan Indonesia, yaitu Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) serta Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) telah bersepakat untuk gabung menjadi satu. Dengan adanya penggabungan kedua asosiasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan saya saing usaha, khususnya dalam menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Proses penandatangan kesepakatan atau MoU tersebut sebenarnya sudah sejak satu bulan yang lalu. Bahkan saat ini sudah dibentuk Tim Adhoc yang berasal dari masing-masing asosiasi,” ujar Ketua ASMINDO Komda Soloraya, Yanti Rukmana saat dihubungi Timlo.net, Rabu (25/5).
Dikatakan, ASMINDO Solo sangat mendukung sepenuhnya dengan adanya kesepakatan tersebut. Pasalnya, selain bergerak di bidang yang sama, ancaman ekspansi dari perusahan mebel luar negeri sudah ada di depan mata. Sehingga sudah sepatutnya jika asosiasi yang ada di dalam negeri harus berbenah diri.
“Karena kalau kita hanya fokus di masalah internal, terus kapan bisa berkembangnya. Padahal kita tahu, dengan berlakunya MEA ini banyak perusahaan dari luar negeri yang sudah mulai mempersiapkan diri untuk ekspansi di Indonesia,” jelasnya.
Dengan adanya penggabungan itu, Yanti berharap ke depan industri mebel di dalam negeri bisa lebih berkembang dan dapat meningkatkan daya saing usaha.
Sementara itu, Ketua DPD AMKRI Soloraya, Rining Nur Farida secara terpisah menyampaikan, penggabungan kedua asosiasi tersebut pada dasarnya baik. Hanya saja diharapkan dapat dilakukan dengan mekanisme organisasi yang benar.
“Kita sangat mendukung adanya kesepakatan penggabungan ini. Karena dengan demikian asosiasi bisa lebih fokus dalam menyikapi persoalan yang dihadapi oleh pelaku usaha saat ini,” tandasnya.
