Wonogiri — Selama kurun waktu Januari hingga Mei 2016, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Wonogiri telah menangani puluhan kasus kekerasan perempuan dan anak. Sebagain kasus diantaran kini sudah memasuki tahapan persidangan.
“Totalnya ada 14 kasus yang kami tangani tahun ini,” ujar Kapolres Wonogiri AKBP R R Rumondor melalui Kanit PPA Polres Wonogiri, Endang Murdiyanti, Jumat (27/5).
Dari 14 kasus, dua diantaranya merupakan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sedang sisanya merupakan kasus kekerasan seksual. Sedang di 2015 angka kasus kekerasan seksual terbilang tinggi, tercatat ada 15 kasus. Untuk kasus KDRT, Endang menyebut ada dua kasus, dimana satu kasus sudah dilimpahkan ke kejaksaan sedang satu kasus diantaranya dalam tahap sidik.
“Untuk kasus kekerasan seksual saat ini, ada dua kasus yang masih dalam tahap penyidikan, sedang sisanya ada yang sudah dilimpahkan ke pengadilan dan ada yang masih di kejaksaan,” jelasnya.
Pihaknya menilai, jika kasus kekerasan seksual yang terjadi di Wonogiri selama ini karena faktor terkikisnya aklak atau moralitas generasi muda. Dari sekian korban, rata-rata masih berstatus pelajar.
“Budaya juga andil besar dalam persoalan ini, dan banyaknya kaum boro juga menjadi pemicunya,” tandasnya.
