Sragen – Penemu fosil tengkorak Homo erectus di Sungai Bojong, Setu Wiryorejo (55), warga Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh mendapat imbalan dari Pemkab Sragen BERUPA uang tunai sebesar Rp 25 juta. Temuan ini merupakan Homo erectus kedua yang ada di wilayah Sangiran.
“Penghargaan disampaikAn langsung oleh Bupati Sragen, Ibu Yuni di Balai Desa Manyarejo, Plupuh kemarin,” kata Kabag Humas dan Protokoler Setda Sragen, Tugino, Selasa (14/6).
Setu Wiryorejo menemukan fosil tersebut di Sungai Bojong, yang terletak sekitar 700 meter dari rumahnya pada 5 Februari lalu. Penemuan yang tidak sengaja tersebut akhirnya mengundang seorang ahli paleontropologi, Dr Harry Widianto untuk meneliti lebih detail.
Berdasarkan data dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, fosil separuh tengkorak bagian belakang sepanjang 14 cm, lebar 12 cm dan tinggi 10 cm, yang ditemukan Setu, merupakan Homo erectus arkaik (archaic). Tipe arkaik merupakan Homo erectus paling tua yang hidup pada 1,5 juta hingga 1 juta tahun yang lalu.
Kepala BPSMP Sangiran, Sukronedi mengatakan, fragmen fosil tengkorak temuan Setu menjadi temuan Homo Erectus arkaik kedua di Sangiran. Sedangkan Fragmen fosil Homo erectus arkaik pertama ditemukan ahli paleontologi asal Belanda, Gustav Heinrich Ralph Von Koenigswald, pada 1936.
“Ini temuan yang sangat spektakuler,” kata Sukronedi.