Karanganyar – Kualitas beras untuk keluarga sejahtera (Rastra) yang dibagikan dibagikan kepada rumah tangga sasaran (RTS) pada April-Juni termasuk medium. Namun kemungkinan terjadi kekeliruan atau kesalahan prosedur penyimpanan atau distribusi bisa saja terjadi yang menyebabkan beras menjadi apek dan berubah warna.
“Kemungkinan terjadi kekeliruan saat pengawasan atau kontrol sehingga ditemukan raskin tidak layak konsumsi diterima RTS bisa saja terjadi,” kata Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Muhammad Rizal Mulyawan Latief, didampingi Kepala Gudang Bulog Triyagan Sukoharjo, Bramantiyo, Senin (27/6).
Namun, Rizal memastikan kesediaan gudang Bulog mengganti raskin tidak layak konsumsi dengan kualitas lebih baik. Rizal meminta warga segera melaporkan ke gudang pengirim untuk segera diganti dengan yang bagus.
“Kami tukar sesegera mungkin. Biaya transportasi ditanggung Bulog,” kata Rizal.
Dia menyampaikan petugas Bulog sudah mengecek ke sejumlah RTS yang menerima raskin di Desa Bulurejo, Gondangrejo. Hasilnya, nihil. Menurut Rizal, warga sudah menjual maupun menukar raskin. Menurut Rizal, hal itu tidak fair karena warga melapor setelah beras dikonsumsi, dijual, maupun ditukar.
“Harusnya warga jangan menjual lebih dulu biar ditukar dengan yang bagus,” katanya.
Dia memastikan petugas pengawas sudah menyortir beras yang tidak sesuai persyaratan. Tetapi, mereka kewalahan apabila diminta menyeleksi seluruh karung beras di gudang Bulog. Rizal berkilah banyak hal mempengaruhi kualitas beras. Seperti, cara tanam, pemupukan, pola pikir petani, penggilingan tradisional, dan lain-lain.
